Kabupaten Lumajang
Kabupaten ini memiliki ibukota yang sama dengan
namanya, Lumajang. Berbatasan langsung dengan kabupaten Probolinggo di
utara, kabupaten Jember di Timur, Samudera Hindia di selatan dan
kabupaten Malang di barat.Diindikasikan, nama Lumajang berasal dari kata Lamajang, yang merupakan sebuah negaradi tahun 1255 M. Negara Lamajang memiliki wilayah, raja, pemimpin daerah, pemerintahan yang teratur dan semua bukti terarah pada Prasasti Mula Malurung yang ditemukan di Kediri pada tahun 1975. Karena hal itu pula, hari jadi Lumajang ditetapkan pada tanggal 15 Desember 1255 M.
Dengan luas 1790,90 Km2, kabupaten Lumajang merupakan dataran yang subur karena diapit oleh keberadaan 3 gunung, yaitu Gunung Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Lamongan.
Selain itu, Kabupaten penghasil pisan terbanyak ini juga merupakan salah satu kabupaten yang terletak di kawasan Tapal Kuda; di bagian barat laut kabupaten ini berbatasan dengan serangkaian pegunungan seperti Bromo-Tengger-Semeru, gunung-gunung yang terkenal di Jawa Timur. Sedangkan, di bagian timur dari kabupaten ini memiliki geografis yang lebih rendah sehingga memiliki beberapa pantai, seperti pantai Bambang, Watu Pecak, Dampar, Wotgalih dan masih banyak lagi.
Dari keadaan alam yang tersebut di atas, bisa dipastikan banyak potensi wisata yang bisa temukan di kabupaten yang banyak didominasi suku Jawa dan Madura ini.
Serba Pisang dari `Kota Pisang` Lumajang
Lumajang dikenal dengan sebutan kota Pisang dan memang pisang merupakan buah yang akan sering anda temui ketika Anda berkunjung ke Lumajang. Berbagai jenis pisang banyak dijual di pasar, tetapi ada satu pisang khas Lumajang, yaitu pisang agung.
Pisang andalan Lumajang ini biasa dipanen dari perkebunan di Kecamatan Senduro. Namun tidak hanya di Senduro saja Anda bisa mendapatkan pisang agung ini, masih banyak daerah-daerah lain yang juga menjual pisang ini. Contohnya di Pasrujambe dan di sepanjang jalan raya Klakah sampai Ranuyoso Anda akan menemui banyak penjual buah pisang yang dapat dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Selain dalam bentuk buah, oleh-oleh lain yang bisa menjadi rekomendasi adalah keripik. Ya, tak lengkap rasanya kalau hanya membeli buah pisang tanpa disertai olahan lain yang berasal dari buah khas Lumajang ini dan keripik adalah salah satu oleh-oleh wajib yang harus Anda bawa pulang saat Anda berkunjung ke Lumajang. Untuk harga sangat bervariasi. Untuk keripik pisang agung bisa Anda dapatkan dengan kisaran harga Rp. 20.000-Rp.35.000. Dan untuk keripik pisang lain bisa Anda dapatkan dengan kisaran harga Rp.10.000-Rp.30.000.
Sudah bosan dengan oleh-oleh makanan? Mungkin Anda patut membeli oleh-oleh yang satu ini. Di zaman yang modern ini Lumajang tidak mau ketinggalan dalam urusan fashion. Beberapa tahun silam pemerintah Lumajang mulai mengenalkan batik khas Lumajang.

Tidak seperti batik-batik lain, batik Lumajang mempunyai ciri khasnya sendiri. Ciri khasnya pun tidak jauh dari julukan kota Lumajang. Ya, batik Lumajang ini juga memasukkan unsur pisang dalam motif-motifnya. Mulai dari buah, daun, sampai ontong masuk dalam motif-motif batik khas Lumajang. Inilah yang membedakan batik Lumajang dengan batik-batik lain.
Untuk mempopulerkan dan meningkatkan potensi ini, pemerintah Lumajang sendiri memberi contoh dengan mewajibkan pegawai-pegawainya memiliki minimal satu baju batik Lumajang dan memakai batik tersebut setiap jam kerja pada hari Jumat.
Itulah tiga oleh-oleh yang dapat direkomendasikan untuk Anda yang sedang berkunjung ke Lumajang. Jangan lupa untuk menyempatkan membeli oleh-oleh khas Lumajang tersebut dan semoga bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda. (Muha Kuzuryu/Arn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar